
● online
Cara Aman Penggunaan Insektisida
Untuk menghindari hama serangga pada tanaman kita menggunakan Insektisida, tapi apakah kita sudah tahu Cara mana Penggunaan Insektisida ? Insektisida atau pengawaserangga adalah bahan-bahan kimia bersifat racun yang dipakai untuk membunuh serangga. Insektisida dapat memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, tingkah laku, perkembangbiakan, kesehatan, sistem hormon, sistem pencernaan, serta aktivitas biologis lainnya hingga berujung pada kematian serangga pengganggu tanaman Insektisida termasuk salah satu jenis pestisida.
Sejarah penggunaan insektisida
Para pekerja kebun diketahui telah menggunakan sabun untuk mengontrol pertumbuhan hama serangga sejak awal tahun 1800-an. Di awal abad ke 19, sabun yang terbuat dari minyak ikan paling banyak digunakan. Cara-cara tersebut cukup efektif, meski harus diberikan berkali-kali dan kadang justru mematikan tanaman. Belakangan diketahui juga adanya penggunaan campuran bawang putih, bawang merah, dan lada atau berbagai jenis makanan lainnya, tetapi tidak cukup efektif membunuh serangga.
Penggunaan insektisida sintetik pertama dimulai pada tahun 1930-an dan mulai meluas setelah berakhirnya Perang Dunia II. Pada tahun 1945 hingga 1965, insektisida golongan organoklorin dipakai secara luas baik untuk pertanian maupun kehutanan. Salah satu produk yang paling terkenal adalah insektisida DDT yang dikomersialkan sejak tahun 1946. Selanjutnya mulai bermunculan golongan insektisida sintetik lain seperti organofosfat, karbamat, dan pirethroid pada tahun 1970-an.
Sejak tahun 1995, tanaman transgenik yang membawa gen resistensi terhadap serangga mulai digunakan.
Jenis-jenis insektisida
Insektisida dapat dibedakan menjadi golongan organik dan anorganik.[7] Insekstisida organik mengandung unsur karbon sedangkan insektisida anorganik tidak. Insektisida organik umumnya bersifat alami, yaitu diperoleh dari makhluk hidup sehingga disebut insektisida hayati.
- Insektisida Sintetik : Insektisida organik sintetik yang banyak dipakai dibagi-bagi lagi menjadi beberapa golongan besar
- Senyawa Organofosfat : Insektisida golongan ini dibuat dari molekul organik dengan penambahan fosfat. Insektisida sintetik yang masuk dalam golongan ini adalah Chlorpyrifos, Chlorpyrifos-methyl, Diazinon, Dichlorvos, Pirimphos-methyl, Fenitrothion, dan Malathion.
- Senyawa Organoklorin : Insektisida golongan ini dibuat dari molekul organik dengan penambahan klorin. Insektisida organoklorin bersifat sangat persisten, di mana senyawa ini mashi tetap aktif hingga bertahun-tahun. Oleh karena itu, kini insektisida golongan organoklorin sudah dilarang penggunaannya karena memberikan dampak buruk terhadap lingkungan. Contoh-contoh insektisida golongan organoklorin adalah Lindane, Chlordane, dan DDT.
- Karbamat : Insektisida golongan karbamat diketahui sangat efektif mematikan banyak jenis hama pada suhu tinggi dan meninggalkan residu dalam jumlah sedang. Namun, insektisida karbamat akan terurai pada suasana yang terlalu basa. Salah satu contoh karbamat yang sering dipakai adalah bendiokarbamat.
- Pirethrin/ Pirethroid Sintetik : Insektisida golongan ini terdiri dari dua katergori, yaitu berisfat fotostabil serta bersfiat tidak non fotostabil namun kemostabil. Produknya sering dicampur dengan senyawa lain untuk menghasilkan efek yang lebih baik. Salah satu contoh produk insektisida ini adalah Permetrin.
- Pengatur Tumbuh Serangga : Insektisida golongan ini merupakan hormon yang berperan dalam siklus pertumbuhan serangga, misalnya menghambat perkembangan normal. Beberapa contoh produknya adalah Methoprene, Hydramethylnon, Pyriproxyfen, dan Flufenoxuron.
- Fumigan : Fumigan adalah gas-gas mudah menguap yang dapat membunuh hama serangga. Fumigan hanya boleh digunakan oleh personel terlatih karena tingkat toksisitasnya yang tinggi. Contoh-contohnya adalah Metil Bromida (CH3Br), Aluminium Fosfit, Magnesium Fosfit, Kalsium Sianida, dan Hidrogen Sianida.
Insektisida Hayati
Meskipun insektisida lebih dikenal merupakan senyawa sintetik, tetapi terdapat juga insektisida alami yang berasal dari bakteri, pohon, maupun bunga.
- Silica (SiO2) adalah insektisida anorganik yang bekerja dengan menghilangkan selubung lilin pada kutikula serangga sehingga menyebabkan mati lemas. Insektisida jenis ini sering dibuat dari tanah diatom atau kieselgurh, yang tersusun dari molekul diatom Bacillariophyceae.
- Asam Borat (H3BO3) adalah insektisida anorganik yang dipakai untuk menarik perhatian semut.
- Pirethrum adalah insektisida organik alami yang berasal dari kepala bunga tropis krisan. Senyawa ini memiliki kemampuan penghambatan serangga yang baik pada konsentrasi rendah. Namun berkaitan dengan proses ekstraksinya, senyawa ini sangat mahal.
- Rotenon adalah insektisida organik alami yang diperoleh dari pohon Derris. Senyawa ini berfungsi sebagai insektisida yang menyerang permukaan tubuh hama. Salah satu tanaman yang mengandung rotenon adalah daun kacang babi Tephrosia vogelii. Daun kacang babi efektif dalam mengendalikan hama Crocidolomia pavonana, Nilaparvata lugens, Myzus persicae.
- Neem adalah ekstrak dari pohon Neem (Azadirachta indica). Penggunaan Neem sebagai insektisida hayati dimulai sejak 40 tahun lalu. Ekstrak neem mengganggu aktivitas sistem pencernaan serangga, khususnya golongan Lepidoptera (ngengat dan kupu-kupu beserta larvanya). Selain itu neem juga berperan sebagai pengatur tumbuh di mana menyebabkan beberapa jenis serangga terus berada pada kondisi larva dan tidak bisa tumbuh dewasa.
- Bakteri Bacillus thuringiensis memproduksi toksin Bt yang dapat mematikan serangga yang memakannya. Toksin Bt aktif pada pH basa dan menyebabkan saluran pencernaan serangga berlubang sehingga berujung pada kematian. Para peneliti telah berhasil memindahkan gen yang berperan dalam produksi toksin Bt dari B. thuringiensis ke tanaman kapas sehingga serangga yang memakan tanaman kapas tersebut akan mati. Kapas Bt merupakan salah satu organisme transgenik yang paling banyak ditanam di dunia.
Efek penggunaan insektisida
Pada tahun 1960, Rachel Carson menerbitkan buku yang sangat berpengaruh dalam sejarah penggunaan insektisida berjudul Silent Spring (Musim Semi yang Sunyi). Buku tersebut menyorot penggunaan DDT yang sangat marak pada masa itu karena sangat efektif, sekaligus menyadarkan manusia akan bahaya dari penggunaan pestisida berlebihan. Insektisida yang dipakai sering kali menyerang organisme non target seperti burung dan makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, penggunaan insektisida juga dikhawatirkan berpotensi membahayakan kesehatan manusia.
Insektisida sering kali digunakan melebihi dosis yang seharusnya karena petani beranggapan semakin banyak insektisida yang diaplikasikan maka akan semakin bagus hasilnya. Beberapa petani bahkan mencampurkan perekat pada insektisidanya agar tidak mudah larut terbawa air hujan. Namun, penggunaan perekat ini justru mengakibatkan tingginya jumlah residu pestisida pada hasil panen yang nantinya akan menjadi bahan konsumsi manusia. Menurut data WHO sekitar 500 ribu orang meninggal dunia setiap tahunnya dan diperkirakan 5 ribu orang meninggal setiap 1 jam 45 menit akibat pestisida dan/atau insektisida.
Penggunaan insektisida sintetik juga dapat mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan. Hal ini dikarenakan insektisida tertentu dapat tersimpan di dalam tanah selama bertahun-tahun, dapat merusak komposisi mikrob tanah, serta mengganggu ekosistem perairan
Resistensi insektisida
Resistensi insektisida merupakan suatu kenaikan proporsi individu dalam populasi yang secara genetik memiliki kemampuan untuk tetap hidup meski terpapar satu atau lebih senyawa insektisida. Peningkatan individu ini terutama oleh karena matinya individu-individu yang sensitif insektisida sehingga memberikan peluang bagi individu yang resisten untuk terus berkembangbiak dan meneruskan gen resistensi pada keturunannya.
Resistensi terhadap insektisida pertama kali dilaporkan terjadi pada tahun 1914 oleh AL Melander. Penggunaan kapur sulfur untuk mematikan hama pada anggrek pada satu minggu pertama percobaan. Namun ketika dilakukan pengulangan perlakuan insektisida, 90% hama tetap hidup. Tingkat resistensi serangga hama pada insektisida terus meningkat seiiring dengan kemunculan dan pemakaian berbagai jenis insektisida sintetik pada tahun-tahun berikutnya.
Dengan mengetahui pengertian insektisida, kandungan, cara pakai, jenis-jenis insektisida dan cara pakai insektisida. Maka kita akan bisa mengetahui cara aman penggunaan insektisida.
Tags: Cara pakai insektisida, Fungsi Insektisida, jenis jenis insektisida
Cara Aman Penggunaan Insektisida
Cuaca adalah kondisi atmosfer di suatu tempat pada waktu tertentu. Ini mencakup berbagai elemen seperti suhu, kelembapan, tekanan udara, kecepatan... selengkapnya
Tanaman, seperti halnya makhluk hidup lainnya memerlukan nutrisi yang cukup memadai dan seimbang agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.... selengkapnya
Menambah Imunitas Tubuh Untuk Cegah Corona sangat diperlukan selama masa pandemi corona virus atau COVID-19 masih berlangsung hampir diseluruh dunia,... selengkapnya
Pengertian Chemical oxygen Demand (COD) Chemical oxygen Demand (COD) atau yang biasa diartikan sebagai kebutuhan oksigen kimia (KOK). Adalah jumlah... selengkapnya
Dalam industri furniture, kasur busa, dan jok mobil, pemilihan material yang tepat sangat berpengaruh pada kualitas produk yang dihasilkan. Salah... selengkapnya
Soil Nutrient Unsur Kandungan Tanah adalah elemen atau senyawa kimia yang terdapat di dalam tanah yang diperlukan oleh tanaman untuk... selengkapnya
Cara Ampuh Mengatasi Hama Burung Pada Tanaman Padi perlu dilakukan agar hasil panen sesuai dengan yang diharapkan. Sebagian besar petani... selengkapnya
Plant Photosynthesis Meter adalah alat inovatif yang dirancang untuk mengukur efisiensi proses fotosintesis pada tanaman. Alat ini sangat bermanfaat bagi... selengkapnya
Membuat Sendiri Pupuk NPK Organik dapat kita pelajari, sehingga akan lebih menghemat pengeluaran dalam pembalian pupuk. Pupuk adalah material yang... selengkapnya
Apa Itu Suspended Solid? Suspended solid adalah partikel padat yang tersuspensi dalam air dan tidak larut, seperti lumpur, pasir, tanah... selengkapnya
Alat ubinan padi adalah alat yang digunakan untuk mengukur produktivitas lahan pertanian, khususnya dalam penanaman padi. Ubinan merupakan salah satu… selengkapnya
*Harga Hubungi CSChemical Oxygen Demand (COD) Apa COD ? Chemical Oxygen Demand atau COD adalah pengukuran oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan… selengkapnya
*Harga Hubungi CSAlat Pengukur Kadar Garam AMT03 atau biasa disebut dengan Salinity Meter atau Salt meter merupakan alat elektronik yang digunakan untuk… selengkapnya
*Harga Hubungi CSAlat Penguji Kekerasan Tablet YD-3 adalat alat yang digunakan untuk Uji Kekerasan pada tablet sebagai standar kualitas produksi obat. Alat… selengkapnya
*Harga Hubungi CSPortable Mini Centrifuge AMT Series dirancang sempurna dengan penampilan baru dan unik. Portable Mini Centrifuge AMT Series cantik dan terampil,… selengkapnya
*Harga Hubungi CSHandheld Colorimeter AMT567 adalah colorimeter presisi tinggi, yang dikembangkan secara serial sesuai dengan persyaratan pengukuran pada produk yang berbeda dan… selengkapnya
*Harga Hubungi CSAlat Pengukur Kekeruhan Turbidity Meter digunakan untuk mengukur tingkat kekeruhan cairan. Hal ini dapat diterapkan secara luas dalam pengukuran kekeruhan… selengkapnya
*Harga Hubungi CSAlat Pengukur Kadar Air Bijian TK25G digunakan untuk pengukuran cepat dan akurat pada kelembaban atau kadar air bijian. Biasanya digunakan… selengkapnya
*Harga Hubungi CSDaging adalah salah satu sumber protein hewani yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat, akan tetapi mempunyai harga yang cukup mahal. Daging… selengkapnya
*Harga Hubungi CSLutron TM969 Dual Beam Laser Infrared Thermometer Gun Thermogun merupakan produk dari Lutron yang digunakan untuk mengukur suhu dari jarak… selengkapnya
*Harga Hubungi CS
Saat ini belum tersedia komentar.