● online
- Alat Pengukur Kadar Air Kopi, Kacang, Coklat BA006
- Dew Point Meter HT-6850
- Water Proof Conductivity/TDS/Salt/Temp Meter AMT02
- Environment Tester 5 IN 1 AMF035
- Digital Pocket Salinity Meter AMT19
- Handheld Homogenizer MT-13K-L AMT-M16
- Professional pH Meter And Fluoride Meter PF900
- Concrete Schmidt Hammer TLD001
Cara Membuat Pestisida Organik
Pestisida atau pembasmi hama adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, atau membasmi organisme pengganggu. Nama ini berasal dari pest (“hama”) yang diberi akhiran -cide (“pembasmi”). Sasarannya bermacam-macam, seperti serangga, tikus, gulma, burung, mamalia, ikan, atau mikrobia yang dianggap mengganggu.
Pestisida berbahan kimia dapat memberikan efek buruk jika digunakan dalam waktu panjang, contohnya kemungkinan adanya kerusakan pada lingkungan. Untungnya, seiring dengan berkembangnya teknologi, saat ini ada pestisida organik yang memberikan nuansa baru dalam pertanian.
Baca Juga :
- Cara Kerja dan Fungsi Moluskisida
- Cara Aman Penggunaan Insektisida
Pestisida organik dan insektisida nabati dapat dibuat menggunakan berbagai alternatif, yakni pestisida organik, semprotan serangga, semprotan daun pepaya, semprotan tomat, dan lain-lain. Berbagai pestisida organik dan insektisida nabati tersebut akan di bahas satu persatu dalam artikel kali ini. Namun sebelumnya kita akan mencari tahu terlebih dahulu. Apa itu pestisida organik dan insektisida nabati?
Pestisida organik maupun insektisida nabati merupakan salah satu solusi untuk pembasmian hama pada tanaman hidroponik. Banyak petani hidroponik yang mengeluhkan tanamnnya diserang oleh hama atau serangga seperti semut, laba-laba, ulat, dan lain-lain. Pemakaian pestisida organik dan insektisida alami ini tidak bisa digunakan setiap saat, namun hanya bisa digunakan saat benar-benar diperlukan saja.
Manfaat Menggunakan Pestisida Organik
Ada banyak alasan mengapa pestisida organik mulai disukai oleh masyarakat. Salah satunya adalah keinginan untuk hidup yang lebih sehat dan membantu mencegah kerusakan pada lingkungan. Selain bermanfaat terhadap lingkungan, penggunaan pestisida alami juga memiliki manfaat untuk Anda, yaitu:
- Pestisida organik mudah terurai oleh alam, sehingga tidak meninggalkan residu di tanah maupun di tanaman.
- Pestisida alami yang terurai akan mempermudah Anda ketika membersihkan sayuran dan buah.
- Dibandingkan dengan pestisida berbahan kimia, pestisida dengan bahan alami dapat dibeli dengan harga yang lebih terjangkau dan bahan untuk membuatnya mudah ditemukan.
- Pestisida berbahan alami membantu Anda dan petani dalam menghasilkan buah dan sayur yang bebas bahan kimia, sehingga aman untuk dikonsumsi.
- Salah satu manfaat menggunakan pestisida organik untuk buah dan sayuran selain aman bagi kesehatan juga ramah lingkungan.
Bahan Baku Pestisida Organik
Bahan baku dalam pembuatan pestisida organik mudah untuk ditemukan. Bahkan, beberapa bahan untuk membuatnya bisa Anda temukan di dapur. Berikut ini adalah rinciannya.
- Bawang putih
Bawang putih dikenal sebagai salah satu bumbu dapur yang memiliki aroma menyengat. Aroma inilah yang membuat serangga tidak menyukainya ketika Anda menjadikan bawang putih sebagai bahan baku pestisida organik. Bawang putih dapat membantu mengusir kutu daun, lalat kumbang, hingga kupu-kupu putih.
- Garam
Garam sering digunakan sebagai penambah cita rasa pada masakan. Selain itu, garam dapat digunakan untuk membantu mencegah hama pada tanaman. Garam juga dapat membantu meningkatkan penyerapan nutrisi pada tanaman, contohnya magnesium, fosfor, dan sulfur yang penting untuk pertumbuhan tanaman.
- Jeruk nipis
Jeruk nipis memiliki rasa yang asam dan aroma yang menyegarkan. Siapa yang menyangka ternyata aroma ini tidak disukai oleh lalat buah. Lalat akan menghindari tanaman yang sudah disemprotkan pestisida berbahan dasar jeruk nipis, sehingga lalat tidak akan mendekati tanaman Anda.
- Daun dan biji mimba
Daun dan biji mimba tidak memiliki kemampuan untuk mematikan hama dengan cepat, namun memiliki kandungan azadirachtin yang memiliki fungsi sebagai insektisida. Senyawa ini memiliki fungsi untuk membantu mengurangi nafsu makan hama serta mempengaruhi daya reproduksi, daya menetas, dan berkembangnya telur hama. Hal ini akan membantu dalam mengontrol jumlah hama yang ada di tanaman.
JENIS-JENIS PESTISIDA :
Cara Membuat Pestisida Organik
1. Pestisida dari bawang putih
- Siapkan 2 bonggol bawang putih, kemudian kupas, bersihkan, dan tumbuk hingga halus.
- 10 ml sabun cair.
- 50 ml minyak sayur.
- 1 liter air.
- Campur semua bahan dan aduk hingga rata.
- Diamkan selama 24 jam agar bahan pestisida dapat terfermentasi dengan baik.
- Ketika akan digunakan, cairkan setiap 50 ml bahan pestisida dengan 1 liter air. Aduk hingga rata, lalu Anda bisa gunakan dengan cara menyemprotkannya ke tanaman.
2. Pestisida dari garam
- 2 sendok makan garam.
- 3,5 liter air.
- Aduk rata campuran air dan garam.
- Pindahkan campuran air dan garam ke dalam botol spray agar mudah untuk digunakan ke tanaman.
3. Pestisida dari jeruk nipis
- Peras 5 buah jeruk nipis, kemudian gunakan airnya.
- Bersihkan 20 lembar daun jeruk nipis, kemudian ditumbuk.
- 3 sendok makan gula pasir.
- 2 sendok makan EM4 (larutan efektif mikroorganisme 4).
- 4 liter air bersih.
- Campur dan aduk semua bahan hingga merata. Diamkan selama 4 hingga 5 hari dalam wadah yang tertutup.
- Untuk setiap penggunaan larutan pestisida organik dari jeruk nipis, gunakan perbandingan 2 sendok makan larutan dengan 1 liter air.
- Pindahkan ke wadah spray agar mudah digunakan.
4. Pestisida dari daun dan biji mimba
- Berikut ini cara membuat pestisida dari daun mimba.
- Siapkan 100 gram daun mimba.
- Air sebanyak 500 ml.
- Campur dan haluskan bahan-bahan dengan menggunakan blender.
- Saring dengan menggunakan kain kasa.
- Diamkan selama 12 hingga 24 jam.
- Pindahkan bahan pestisida ke dalam botol spray sebelum digunakan.
- Untuk membuat pestisida dari biji mimba, caranya adalah:
- Siapkan biji mimba sebanyak 35 gram, kemudian haluskan dengan cara ditumbuk. Masukkan ke dalam kain kasa.
- Air sebanyak 1 liter.
- Rendam biji mimba yang telah dihaluskan ke dalam air.
- Simpan selama 12 hingga 24 jam.
- Pindahkan bahan pestisida ke dalam botol spray agar mudah untuk digunakan.
Fakta Pestisida Organik
Masyarakat kini menyadari adanya bahaya dalam penggunaan pestisida berbahan kimia, sehingga mulai melirik pestisida organik.Terdapat sekitar 40% kematian di dunia disebabkan karena pencemaran lingkungan, termasuk karena tanaman yang mengandung pestisida dikonsumsi oleh manusia. Alasan ini menjadi salah satu hal yang membuat penggunaan pestisida organik perlu dilakukan. Berikut ini fakta-fakta mengenai pestisida organik.
1. Ramah lingkungan
Pestisida yang berbahan alami tidak meninggalkan residu berbahaya pada tanaman dan tanah. Pestisida ini lebih mudah terurai, sehingga Anda mudah untuk membersihkan sayuran dan buah yang akan dikonsumsi.
2. Bahan baku untuk membuatnya mudah ditemukan
Bahan baku untuk pembuatan pestisida organik mudah ditemukan di mana saja. Anda juga dapat membuat pestisida organik sendiri di rumah sesuai dengan takaran yang diperlukan.
3. Tidak boleh digunakan berlebihan
Sebaik-baiknya bahan alami, jika digunakan berlebihan akan menjadi berbahaya. Oleh karena itu, penggunaan pestisida organik perlu digunakan sesuai dengan takaran dan kebutuhan agar hasilnya maksimal.
Dengan menggunakan pestisida organik akan lebih menjaga kelestarian lingkungan, karena pestisida organik lebih ramah lingkungan dan harganya lebih murah.
Tags: Bahan Pestisida organik, Jenis Pestisida Organik, Keunggulan Pestisida Organik
Cara Membuat Pestisida Organik
Jika membicarakan tentang transportasi tentu hal yang kita pikirkan setelahnya adalah jalan raya, karna kebanyakan transportasi memang beroperasi di darat... selengkapnya
Sanitasi Dan Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu “sehat dan bersih”, dan bila diterjemahkan lebih luas maka dapat ditarik kesimpulan... selengkapnya
Apa itu inkubator bakteriologis ? Di laboratorium, ada dua jenis : inkubator bakteriologis dan inkubator BOD. Inkubator bakteriologis terutama digunakan... selengkapnya
Alat ATP Hygiene Monitoring adalah perangkat yang digunakan untuk mengukur tingkat kebersihan suatu permukaan atau cairan. ATP sendiri adalah singkatan... selengkapnya
Metode Mencari Lokasi Sumber Air Tanah dengan Akurat perlu dilakukan agar usaha dalam mencari sumber air tidak sia-sia. Masyarakat sering... selengkapnya
Nilai kalor Batubara adalah ukuran dari energi panas dalam batubara yang digunakan sebagai faktor utama dalam penentuan harga batubara. Nilai... selengkapnya
Uji kekerasan Barcol atau Barcol Hardness Tester mencirikan kekerasan lekukan material melalui kedalaman penetrasi indentor, yang dimuat pada sampel material... selengkapnya
Cara Menanam Jagung dan Perawatannya sangat perlu dikuasai kemampuannya bagi petani jagung, agar tanaman jagung yang ditanam akan menghasilkan panen... selengkapnya
Biological Oxygen Demand (BOD) merupakan konsep penting dalam kualitas air dan pengolahan air limbah. Ini mengukur jumlah oksigen yang dibutuhkan... selengkapnya
Dalam industri pertanian modern, teknologi terus berkembang untuk mempermudah proses budidaya dan panen. Salah satu alat yang berperan penting dalam... selengkapnya
Formaldehyde Detector adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan formaldehida (HCHO) atau formalin. Alat Uji Formalin Pada Makanan Formaldehyde Detector… selengkapnya
*Harga Hubungi CSGrains Moisture Meter WILE 55 adalah moisture meter yang terbaik. Hal ini dapat mengukur berbagai kelembaban, Bijian 8 ~ 35%… selengkapnya
*Harga Hubungi CSAnalog Magnetic Stirrer adalah Alat pengaduk dengan menggunakan kekuatan magnet yg berputar, tanpa adanya sumbu putar seperti pada blender atau… selengkapnya
*Harga Hubungi CSAir Bacteria Sampler FKC-1 adalah salah satu alat untuk pengukuran kandungan bakteri di udara. Alat ini merupakan seri lain dari… selengkapnya
*Harga Hubungi CSCoffee Densitometer Refractometer AMR300 adalah untuk untuk mengukur dan menguji konsentrasi kopi (nilai TDS) dan brix. Sehingga bisa menjamin mutu… selengkapnya
*Harga Hubungi CSWire Tracker/CCTV Tester AMF076 AMF077 adalah alat tarcker yang digunakan untuk mengecek sambungan kabel CCTV, yang biasanya panjang dan banyak… selengkapnya
*Harga Hubungi CSEconomical Clinical Mini Centrifuge DM0412S adalah Centrifuge mini untuk penggunaan cepat, meskipun kecil hasil pengukurannya akurat. Specifications DM0412S Economical Clinical… selengkapnya
*Harga Hubungi CSAutomatic Digital Melting Point Tester with Printer RD-1 adalah alat yang digunakan untuk mengukur titik leleh atau biasa disebut Melting… selengkapnya
*Harga Hubungi CSUltrasnap For Systemsure II merupakan kelengkapan untuk melakukan pengecekan standar kebersihan. Ultrasnap For Systemsure II terdiri dari beberapa jenis :… selengkapnya
*Harga Hubungi CSTablet Friability Tester CS-2 adalah alat penguji kerapuhan yang diterapkan untuk menguji kerapuhan tablet tak bersalut dan intensitas fisika lainnya,… selengkapnya
*Harga Hubungi CS
Saat ini belum tersedia komentar.