Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Raisa
● online
Raisa
● online
Halo, perkenalkan saya Raisa
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Buka jam 08.00 s/d jam17.00 , Minggu & Hari Besar Tutup
Beranda » Blog » Mengukur Kematangan Buah

Mengukur Kematangan Buah

Diposting pada 31 July 2024 oleh jakaanaksholeh / Dilihat: 58 kali

Kematangan buah adalah tahap perkembangan di mana buah mencapai ukuran, warna, rasa, dan tekstur optimal untuk dikonsumsi. Mengkonsumsi buah yang sudah matang tentu akan merasakan buah yang segar dan manis. Mengkonsumsi buah sangat dianjurkan untuk kesehatan, karena buah adalah sumber dari vitamin yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.

Dua Jenis Kematangan Buah :

  1. Kematangan Fisiologis:
    • Buah telah mencapai perkembangan maksimal dan semua proses fisiologis yang diperlukan telah selesai.
    • Buah mungkin belum siap untuk dikonsumsi karena masih perlu proses pematangan lebih lanjut setelah dipanen.
    • Contoh: Pisang dipanen saat masih hijau (matang fisiologis) dan dibiarkan matang setelah dipanen.
  2. Kematangan Komersial:
    • Buah telah mencapai kondisi yang optimal untuk dikonsumsi atau dijual.
    • Buah memiliki rasa, warna, tekstur, dan aroma yang sesuai dengan harapan konsumen.
    • Contoh: Apel yang dipanen saat sudah berwarna merah dan manis.

Baca juga : Mengukur Kematangan Buah

Cara Menentukan / Mengukur Kematangan Buah :

  1. Pengamatan Visual:
    • Warna: Perubahan warna kulit buah merupakan indikator penting kematangan.
      • Contoh: Tomat berubah dari hijau menjadi merah saat matang.
    • Ukuran dan Bentuk: Buah yang matang sering mencapai ukuran dan bentuk yang spesifik untuk jenis tersebut.
      • Contoh: Stroberi membulat dan penuh saat matang.
  2. Tekstur:
    • Tekstur buah berubah seiring kematangan, biasanya menjadi lebih lembut.
      • Contoh: Mangga yang matang terasa lebih lunak saat ditekan ringan.
  3. Aroma:
    • Buah yang matang sering memiliki aroma yang khas dan kuat.
      • Contoh: Durian memiliki aroma kuat saat matang.
  4. Rasa:
    • Buah matang memiliki rasa manis yang khas dan tidak lagi asam atau pahit.
      • Contoh: Anggur yang matang memiliki rasa manis dan juicy.
  5. Metode Ilmiah:
    • Uji Kekerasan: Menggunakan alat seperti penetrometer untuk mengukur kekerasan buah.
    • Uji Brix: Mengukur kadar gula dalam buah menggunakan refraktometer.
      • Contoh: Semangka diukur kadar gulanya untuk memastikan kemanisan.
    • Spektroskopi NIR (Near-Infrared): Menggunakan teknologi untuk mengukur kematangan internal tanpa merusak buah.
  6. Pengalaman dan Pengetahuan:
    • Petani atau pengecer yang berpengalaman sering kali dapat menentukan kematangan buah berdasarkan pengalaman mereka.

Pengelolaan Kematangan Buah:

  • Pemilihan Waktu Panen: Memanen buah pada waktu yang tepat sangat penting untuk memastikan kualitas terbaik.
  • Penyimpanan: Kondisi penyimpanan seperti suhu, kelembaban, dan pencahayaan mempengaruhi proses pematangan setelah panen.
  • Penggunaan Etilen: Gas etilen digunakan untuk mempercepat pematangan buah seperti pisang dan tomat setelah dipanen.

Menentukan kematangan buah dengan tepat sangat penting untuk memastikan buah yang berkualitas tinggi sampai ke konsumen dengan rasa dan tekstur terbaik.

Tags: , ,

Bagikan ke

Mengukur Kematangan Buah

Saat ini belum tersedia komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Mengukur Kematangan Buah

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: