● online
Pengolahan Tanah Tanaman Padi
Pengolahan tanah bertujuan untuk mengubah sifat fisik tanah agar lapisan yang semula keras menjadi datar dan melumpur. Dengan begitu gulma akan mati dan membusuk menjadi humus, aerasi tanah menjadi lebih baik, lapisan bawah tanah menjadi jenuh air sehingga dapat menghemat air. Pada pengolahan tanah sawah ini, dilakukan juga perbaikan dan pengaturan pematang sawah serta selokan. Pematang (galengan) sawah diupayakan agar tetap baik untuk mempermudah pengaturan irigasi sehingga tidak boros air dan mempermudah perawatan tanaman.
I. Tahapan pengolahan tanah
Tahapan pengolahan tanah sawah pada prinsipnya mencakup kegiatan–kegiatan sebagai berikut :
1. Perbaikan Pematang/Galengan dan Saluran
Sebelum penggarapan tanah dimulai, Pematang/Galengan harus dibersihkan dari rerumputan, diperbaiki, dan dibuat cukup tinggi. Fungsi utama untuk menahan air selama pengolahan tanah agar tidak mengalir keluar petakan, sebab dalam penggarapan tanah air tidak boleh mengalir keluar. Fungsi selanjutnya berkaitan erat dengan pengaturan kebutuhan air selama ada tanaman padi.
Baca juga : Pertanian Lahan Kering
Saluran atau parit diperbaiki dan dibersihkan dari rumput-rumput. Kegiatan ini bertujuan agar dapat memperlancar arus air serta menekan jumlah biji gulma yang terbawa masuk ke dalam petakan. Sisa jerami dan sisa tanaman pada bidang olah dibersihkan sebelum tanah diolah.
2. Pencangkulan
Setelah dilakukan perbaikan Pematang/Galengan dan Saluran, tahap berikutnya adalah pencangkulan. Sudut–sudut petakan dicangkul untuk memperlancar pekerjaan bajak atau traktor. Pekerjaan tersebut dilaksanakan bersamaan dengan saat pengolahan tanah.
3. Pembajakan dan Penggaruan
Pembajakan dan Penggaruan merupakan kegiatan yang berkaitan. Kedua kegiatan tersebut bertujuan agar tanah sawah melumpur dan siap ditanam padi.
a. Pembajakan
Alirkan air pada petakan sawah seminggu sebelum pembajakan, untuk melunakan tanah dan menghindarkan melekatnya tanah pada mata bajak. Terlebihdahulu dibuat alur ditepi dan ditengah petakan sawah agar air cepat membasahi saluran petakan. Kedalaman dalam pembajakan ± 15-25 cm. Hingga tanah benar-benar terbalikan dan hancur.
Adapun manfaat dari pembajakan adalah sebagai berikut :
- Pemberantasan gulma, sebab dengan pembajakan tumbuhan dan biji gulma akan terbenam.
- Menambah unsur organik, karena pupuk hijau yang berasal dari rumput akan terbenam dan tercampur dengan tanah.
- Mengurangi pertumbuhan hama penyakit.
Setelah dibajak tanah segera harus digenangi, untuk mempercepat pembusukan sisa-sisa tanaman dan menghindari hilangnya nitrogen juga melunakan bongkahan tanah yang disebabkan pembajakan. Penggenangan dilakukan selama kira-kira seminggu.
Baca juga : Unsur Hara Makro dan Mikro Yang Dibutuhkan Oleh Tanaman
b. Penggaruan
Sebelum penggaruan dimulai, terlebihdahulu air didalam petakan dibuang, ditinggalkan sedikit untuk membasahi bongkahan bongkahan tanah. Selama penggaruan, saluran pemasukan dan pembuangan air harus ditutup, untuk menjaga supaya sisa air jangan sampai habis keluar dari petakan.Dengan cara menggaru tanah memanjang dan melintang, bongkahan-bongkahan tanah dapat dihancurkan. Dengan penggaruan yang berulang-ulang :
- Peresapan air ke bawah dikurangi
- Tanah menjadi rata
- Penanaman bibit menjadi mudah
- Rumput-rumput yang ada akan terbenam
Setelah penggaruan pertama, sawah digenangi lagi selama 7-10 hari
c. Perataan
Proses perataan sebenarnya adalah penggaruan yang kedua, yang dilakukan setelah lahan digenangi 7-10 hari. Pengaruan yang kedua ini dilakukan dengan maksud :
- Meratakan tanah sebelum tanam pindah
- Membenamkan pupuk dasar guna menghindari denitrifikasi
- Melumpurkan tanah dengan sempurna
Tahapan pengolahan tanah mulai dari perbaikan pematang/galengan sampai perataan memerlukan waktu ± 25 hari atau ± sama dengan umur bibit di persemaian.
II. Secara umum pengolahan tanah meliputi 3 fase
- Penggenangan tanah sawah sampai tanah jenuh air.
- Membajak sebagai awal pemecahan bongkah dan membalik tanah.
- Menggaru untuk menghancurkan dan melumpurkan tanah.
Untuk 3 fase pengolahan tanah tersebut menggunakan 1/3 kebutuhan air dari total kebutuhan air selama pertumbuhan tanaman. Pengolahan tanah dengan cara basah yaitu tanah sawah dibajak dalam keadaan basah dan digaru memanjang dan menyilang sampai tanah melumpur dengan baik. Pengolahan tanah paling lambat 15 hari sebelum pemindahan bibit.
III. Ciri-ciri tanah telah selesai diolah dan siap untuk ditanami
- Tanah terolah sampai berlumpur
- Air tidak lagi banyak merembes ke dalam tanah
- Permukaan tanah rata
- Pupuk tercampur rata
- Bersih dari sisa gulma dan tanaman
Setelah persiapan lahan selesai maka bibit pun siap ditanam. Bibit dianjurkan untuk ditanam semuda mungkin, biasanya dipindah saat umur 20 hari. Ciri bibit yang siap dipindah ialah berdaun 5-6 helai, tinggi 22-25 cm, batang bawah besar dan keras, bebas dari hama dan penyakit sehingga pertumbuhannya seragam. Bibit ditanam dengan cara dipindah dari bedengan persemaian ke petakan sawah, dengan cara bibit dicabut dari bedengan persemaian dengan menjaga agar bagian akarnya terbawa semua dan tidak rusak. Setelah itu bibit dikumpulkan dalam ikatan-ikatan lalu ditaruh disawah dengan sebagian akar terbenam ke air.
Lain halnya jika menggunakan transplanter, bibit bisa di tanam pada umur 14 – 16 setelah semai.
1. Pengolahan Tanah Padi Gogo
Pengolahan tanah sebaiknya dilakukan 2 kali, pengolahan lahan pertama dilakukan pada musim kemarau atau setelah terjadi hujan pertama yang dapat melembabkan tanah dan yang kedua saat menjelang tanam. Cara pengolahan tanah dapat dengan dicangkul, atau menggunakan traktor/ ternak secara singkal, selanjutnya lahan dibiarkan. Bila sudah turun hujan kontinyu yang memungkinkan untuk tanam, lahan diolah lagi untuk menghaluskan bongkahan sambil meratakan tanah sampai siap tanam.
Bila kondisi lahan berlereng sampai bergelombang, setelah pengolahan tanah pertama perlu dilakukan pembuatan teras gulud atau diadakan perbaikan teras yang rusak. Pada guludan atau bibir teras diusahakan menanam tanaman penguat teras berupa rumput unggul yang secara periodik dapat dipangkas untuk pakan ternak.
Pada lahan yang terbuka dan relatif datar perlu dibuat bedengan memanjang, dengan lebar bedengan sekitar 5 m dan antar bedengan dibuat saluran sedalam 20 m yang akan berfungsi sebagai saluran drainase.
2. Penyiapan Tanpa Olah Tanah (TOT)
Penyiapan tanpa olah tanah (TOT) dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :
a. Dengan cara tebas:
- Gulma atau rumput ditebas dengan tajak besar disaat lahan berair.
- Rumput dibiarkan terhampar membusuk selama 2 minggu, setelah itu digumpal dan dibiarkan dua minggu kemudian gumpalan dibalik lagi. Setelah gumpalan rumput membusuk seluruhnya, lalu gumpalan rumput tersebut dihamparkan secara merata pada seluruh permukaan petakan sumber hara tanaman.
- Setelah dibiarkan beberapa hari lahan siap ditanami dengan bibit padi.
b. Dengan cara pemakaian Herbisida:
- Sewaktu penyemprotan herbisida, petakan diusahakan tidak digenangi air, dengan demikian penyemprotan harus lebih awal sebelum hujan atau air pasang datang menggenangi petakan.
- Gulma dapat disemprot dengan herbisida non selektif seperti glifosat atau paraquat.
- Penyemprotan dilakukan lebih awal agar waktu tanam padi tidak tertunda karena menunggu gulma membusuk.
Manfaatnya adalah dapat mengefisienkan tenaga kerja, dapat mengkonversi lahan sehingga degradasi atau tingkat penurunan kesuburan lahan serta munculnya keracunan besi dapat dikendalikan.
Tags: Pengelolaan Tanaman Padi, Pengujian Tanah Sawah, Pertanian Tanah Sawah
Pengolahan Tanah Tanaman Padi
BOD (BIOLOGICAL OXYGEN DEMAND) Biologycal Oxygen Demand (BOD) adalah jumlah oksigen dalam ppm (mg/l) ysng diperlukan selama proses stabilisasi dari... selengkapnya
Supplier Alat Ukur Kadar NPK Termurah Di Jakarta – Anda sedang mencari alat ukur yang digunakan untuk mengukur kadar NPK ?... selengkapnya
Metode Mencari Lokasi Sumber Air Tanah dengan Akurat perlu dilakukan agar usaha dalam mencari sumber air tidak sia-sia. Masyarakat sering... selengkapnya
Hazelnut adalah biji yang dihasilkan dari pohon hazel atau pohon kenari. Di balik rasanya yang manis dan asin, Hazelnut juga... selengkapnya
Dalam dunia pertanian, memahami proses fisiologis tanaman adalah dasar bagi keberhasilan budidaya dan hasil panen yang maksimal. Salah satu proses... selengkapnya
Jika diartikan berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sanitasi adalah sebuah upaya yang dapat dilakukan untuk menjadikan atau menciptakan suatu... selengkapnya
Bakterisida atau sering disebut bakteriosida atau disingkat bside merupakan bahan atau substansi yang dapat membunuh bakteri. Bakterisida yang umum dikenal... selengkapnya
Ciri-ciri Makanan Mengandung Formalin terkadang tidak semua orang bisa mengetahuinya. Makan adalah kebutuhan setiap orang, karena dengan makan kita akan... selengkapnya
Ketika kita membicarakan batubara, kita akan sepakat bahwa batubara termasuk sumber daya Indonesia yang berharga dan tidak dapat kita lepaskan... selengkapnya
Banyak Varian Jagung Yang Ada di Indonesia. Jagung lebih dahulu dibudidayakan di Amerika oleh penduduk setempat sejak ribuan tahun lalu.... selengkapnya
WYA Abbe Refractometer adalah refractometer yang digunakan untuk mengukur kadar kandungan yang yang terkandung pada zat cair seperti kadar gula,… selengkapnya
*Harga Hubungi CSThermometer Infrared AMF017 adalah pengukur suhu dengan range pengukuran yang sangat lebar, menggunakan teknologi sinar infra merah sangat akurat dan… selengkapnya
*Harga Hubungi CSMutu adalah kesesuaian dengan spesifikasi yang ada, yang harus memenuhi keinginan pembeli. Spesifikasi dapat ditentukan oleh produsen atau konsumen. Ini… selengkapnya
*Harga Hubungi CSWireless Professional Weather Station with RCC Clock AW001 adalah alat yang digunakan untuk mengukur keadaan cuaca, untuk mengetahui kecepatan angin,… selengkapnya
*Harga Hubungi CSEconomical Clinical Mini Centrifuge DM0412S adalah Centrifuge mini untuk penggunaan cepat, meskipun kecil hasil pengukurannya akurat. Specifications DM0412S Economical Clinical… selengkapnya
*Harga Hubungi CSAlat Pengukur Kadar Air Bijian TK25G digunakan untuk pengukuran cepat dan akurat pada kelembaban atau kadar air bijian. Biasanya digunakan… selengkapnya
*Harga Hubungi CSLaminar Air Flow adalah sebuah alat laboratorium yang digunakan untuk mengalirkan udara bersih secara terus-menerus. Hal ini dilakukan agar wilayah… selengkapnya
*Harga Hubungi CSCombustible Gas Detector SPD202/Ex adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadungan suatu gas diudara, alat ini berfungsi mengetahui jika terjadi… selengkapnya
*Harga Hubungi CSConstant Temperature Incubator WHL-25 adalah oven untuk pengeringan, yang berlaku untuk laboratorium dari perusahaan industri, lembaga penelitian ilmiah dan kesehatan… selengkapnya
*Harga Hubungi CSSoxhlet Extraction Fat Analyzer adalah alat khusus untuk menguji/tes kandungan lemak sesuai dengan prinsip ekstraksi soxhlet Dengan fitur ekstraksi reagen… selengkapnya
*Harga Hubungi CS

Saat ini belum tersedia komentar.