Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Raisa
● online
Raisa
● online
Halo, perkenalkan saya Raisa
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Buka jam 08.00 s/d jam17.00 , Minggu & Hari Besar Tutup
Beranda » Blog » Deteksi Mikroba di Udara sebagai Sumber Penularan Infeksi

Deteksi Mikroba di Udara sebagai Sumber Penularan Infeksi

Diposting pada 11 June 2024 oleh jakaanaksholeh / Dilihat: 98 kali

Deteksi Mikroba di Udara sebagai Sumber Penularan Infeksi – Kualitas udara dalam ruangan merupakan salah satu variabel terpenting untuk hidup sehat dan produktif karena manusia melakukan lebih dari 90% aktivitasnya di dalam ruangan dan udara yang dihirup rata-rata 15.000 liter udara setiap hari. Mengurangi paparan polutan udara dalam ruangan menjadi isu penting karena polusi udara merupakan risiko kesehatan lingkungan yang signifikan. Lebih dari 10.000 mikroorganisme di udara, termasuk spora jamur, ragi, bakteri, dan virus dapat ditemukan di rumah sakit. Mikroorganisme ini dapat menginfeksi orang di dalam ruangan melalui aerosol dan dalam beberapa situasi klinis yang jarang terjadi, seperti lesi kulit.

Deteksi Mikroba di Udara sebagai Sumber Penularan Infeksi

Mikroorganisme ini dapat bertindak sebagai sumber partikel di udara. Droplet yang dihasilkan secara alami dari manusia saat bernapas, berbicara, bersin, dan batuk dapat memengaruhi berbagai mikroorganisme di udara. Mikroorganisme ini dapat bertahan hidup di udara dalam waktu yang sangat lama dan dapat menempuh jarak yang sangat jauh. Pengukuran mikroorganisme di udara yang dapat menginfeksi manusia dan jaminan kualitas udara di rumah sakit dipertanyakan. Hingga saat ini, belum ada standar yang diakui secara universal. Pemantauan kualitas udara secara berkala merupakan jaminan yang sangat diperlukan di lingkungan rumah sakit untuk memberikan suasana sehat bagi dokter, keluarga pasien, pegawai rumah sakit, dan pekerja lainnya.

Jual Air Bacteria Sampler FKC-1

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jumlah bakteri dan jamur di udara dengan suhu dan kelembaban relatif. Pada 15 ruangan laboratorium Mikrobiologi ditempatkan cawan Petri NA dan SDA, setelah inkubasi dihitung jumlah koloni pada setiap cawan. Jumlah bakteri yang ditularkan melalui udara tertinggi terdapat pada ruang baca (352 CFU/m3), sedangkan jumlah terendah terdapat pada ruang laundry (13 CFU/m3) dan jumlah jamur udara tertinggi terdapat pada ruang Mikologi (156 CFU/m3). ), sedangkan tidak ditemukan jamur di udara di urin dan ruang cuci. Berdasarkan hasil uji Pearson diperoleh nilai p = 0,745 (p>0,5) menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara kelembaban relatif dengan jumlah bakteri dan jamur di udara. Tidak ada hubungan antara suhu dan kelembaban relatif dengan jumlah bakteri dan jamur di udara.

Untuk mengetahui apakah udara di sekitra kita mengandung bakteri, kita bisa menggunakal Alat Penguji Bakteri di Udara atau yang biasa disebut dengan Air Bacteria Sampler. Selain Microorganisme atau bacteri di udara, kita juga perlu mengetahui debu yang ada di udara, karena bisa digunakan sebagai kendaraan microba dalam penyebaran di udara, untuk menggukur debu kita gunakan Particle Counter.

 

Tags: , ,

Bagikan ke

Deteksi Mikroba di Udara sebagai Sumber Penularan Infeksi

Saat ini belum tersedia komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Deteksi Mikroba di Udara sebagai Sumber Penularan Infeksi

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: