Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Raisa
● online
Raisa
● online
Halo, perkenalkan saya Raisa
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Buka jam 08.00 s/d jam17.00 , Minggu & Hari Besar Tutup
Beranda » Blog » Hidup Normal dengan Kondisi Baru

Hidup Normal dengan Kondisi Baru

Diposting pada 16 May 2020 oleh jakaanaksholeh / Dilihat: 870 kali

Hidup Normal dengan Kondisi Baru adalah kehidupan kita di saat ini. Sebagaimana kita ketahui bersama, pendemi virus corona atau Covid-19 sudah menyebar hampir diseluruh dunia, dengan wabah virus corona semua tatanan kehidupan mengalami masa sulit. Perekonomian global yang menurun, tatanan sosial yang berubah bahkan tatanan peribadatan juga berubah. Susahnya ekonomi menyerang disemua kalangan, mualai dari pengusaha sampai penjual keliling. Wabah yang dimulai Bulan Desember 2019 dari Wuhan China sudah berlangsung cukup lama, dan belum ada titik terang kapan wabah ini akan berakhir, bahkan WHO memprediksi sampai tahun 2021.

Di Indonesia kasus positif corona terdeteksi tanggal 2 Maret 2020 dengan 2 orang pasien positif, dengan penyebaran yang sangat cepat, bahkan beberapa daerah harus melakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Dengan perkembangan wabah yang semakin meluas, dan belum diketahui kapan akan berakhir, pemerintah menyampaikan agar kita berdamai dengan covid-19 dengan memulai kehidupan norma yang baru atau biasa disebut new normal.

“Sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan COVID-19 untuk beberapa waktu ke depan.” Pernyataan itu disampaikan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, dalam video yang diunggah Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Kamis (7/5/2020).

Padahal sekitar sebulan sebelumnya, tepatnya pada Kamis, 26 Maret 2020, dalam pertemuan virtual KTT G20 di Bogor, Presiden Jokowi mengajak negara-negara anggota G20 untuk ‘perang’ melawan virus Corona. Sehari setelahnya, pernyataan Jokowi itu diluruskan oleh Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin. Bey mengatakan, maksud berdamai dengan Corona sebagaimana dikatakan Jokowi itu adalah menyesuaikan dengan kehidupan, yang artinya masyarakat harus tetap bisa produktif di tengah pandemi COVID-19.

Penyesuaian yang dimaksud Bey di antaranya selalu mencuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak dari kerumunan selama melakukan aktivitas. “COVID memang belum ada anti-virusnya, tapi kita bisa mencegah. Artinya jangan menyerah, hidup berdamai dalam penyesuaian kehidupan. Ke sananya yang disebut the new normal tatanan kehidupan baru,” katanya melalui pesan singkat kepada wartawan. Sejatinya masyarakat mulai terbiasa dalam pola hidup normal yang baru—atau kerap disebut ‘new normal’—sejak kasus positif COVID-19 pertama diumumkan di Indonesia pada 2 Maret 2020.

Di tempat-tempat publik kini selalu tersedia wastafel pencuci tangan ataupun hand sanitizer. Masyarakat yang memasuki gedung harus melalui screening suhu tubuh, beberapa harus disemprot disinfektan. Bagi pekerja di bidang jasa pelayanan seperti mini market hingga bank, new normal berarti melayani pelanggan dengan penghalang plastik sebagai penerapan physical distancing—jaga jarak fisik. Dan tentunya penggunaan masker menjadi pemandangan lumrah di ruang publik, mulai dari pengguna kendaraan bermotor, pekerja kantoran, pedagang kaki lima hingga pemulung.

New normal lain yang terlihat adalah meningkatnya pesan-antar makanan ke rumah demi menghindari kerumunan di rumah makan atau restoran. Banyak restoran hanya melayani jasa take away atau pesan antar. Sementara di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan klinik, kini dokter maupun perawat melayani pasien dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap. New normal juga membentuk kebiasaan baru saat pulang ke rumah. Yakni langsung mencuci tangan dan berganti pakaian. Tak ada cium pipi kanan-kiri saat bertemu rekan atau teman serta tak ada pelukan hangat saat bertemu sanak keluarga. Bagi pria muslim, new normal bisa berarti tidak ada lagi salat jumat di masjid. Atau bagi umat Kristen dan Katolik tak ada lagi misa ke gereja dan harus berpuas diri beribadah secara virtual.

Sebagai langkah pencegahan kita juga harus mengecek tingkat kualitas udara yang ada diruangan kerja kita, pengecekan bisa menggunakan Particle Counter atau alat yang digunakan untuk menghitung jumlah debu dengan ukuran tertentu atau yang lebih akurat lagi dengan menggunakan Air Bacteria Sampler yaitu alat yang digunakan untuk mengetahui apakah ada bacteri di udara sekitar kita.

Semoga kita segera terbebas dari pandemi Covid-19 untuk selama-lamanya.

Tags: , ,

Bagikan ke

Hidup Normal dengan Kondisi Baru

Saat ini belum tersedia komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Hidup Normal dengan Kondisi Baru

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: